.
Photo : Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam menyerahkan SK remisi kepada warga binaan di Lapas Batam
Barometer Kepri. Com | Batam, Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Lapas Kelas II A Batam, Tembesi, membawa kabar gembira bagi ribuan warga binaan.
Sebagai bentuk penghargaan atas kesungguhan mereka mengikuti program pembinaan, pemerintah memberikan remisi atau pengurangan masa pidana, Minggu (17/8/2025).
Tahun ini, sebanyak 1.296 warga binaan menerima remisi umum, 1.403 orang mendapatkan remisi dasawarsa, sementara 24 orang memperoleh pengurangan masa pidana umum dan 23 orang menerima pengurangan masa pidana dasawarsa.
Acara penyerahan remisi dihadiri langsung oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra.
Kehadiran keduanya disambut meriah dengan yel-yel anti narkoba dari warga binaan, sebagai wujud tekad untuk meninggalkan masa lalu dan menjalani hidup yang lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Amsakar membacakan sambutan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto, yang menekankan bahwa remisi bukan sekadar pemotongan hukuman, melainkan momentum penting bagi warga binaan untuk mengevaluasi diri.
“Kesempatan ini harus dimaknai sebagai ajang memperbaiki kesalahan dan berkomitmen agar tidak kembali terjerat kasus hukum,” tegasnya.
Wali Kota Batam juga mengapresiasi berbagai program pembinaan yang digelar di Lapas, mulai dari pelatihan keterampilan hingga pembinaan mental.
Menurutnya, program tersebut adalah bekal penting agar warga binaan bisa hidup mandiri saat kembali ke masyarakat.
“Kami berkomitmen ikut mendampingi agar mereka semakin yakin mampu memperbaiki diri dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas II A Batam, Yugo Indra Wicaksi, menambahkan bahwa remisi merupakan penghargaan bagi warga binaan yang disiplin dan sungguh-sungguh mengikuti pembinaan.
“Remisi bukan hadiah cuma-cuma, melainkan bentuk apresiasi atas perubahan perilaku yang nyata,” jelasnya.
Pemberian remisi di momen kemerdekaan ini diharapkan menjadi pintu harapan baru bagi warga binaan.
Tidak hanya bebas dari jeruji besi lebih cepat, tetapi juga bebas dari masa lalu dan siap menatap masa depan dengan semangat baru.
(**)